Senin, 20 Mei 2013

Merawat Wajah yang Aman : Jika Ada Arbutin Mengapa Harus Merkuri ???



Seorang teman yang tinggal di Den Haag mengalami kondisi demam berkepanjangan. Meskipun penyakitnya belum terdiagnosis, dokter menemukan jejak pneumonia di paru-parunya. Akan tetapi, sang dokter “membiarkan” dia tetap demam berlama-lama. Tak ada resep antibiotik diberikan sesegera jika dokter di Indonesia yang meresepkannya.Katanya, para dokter itu terikat satu protokol.

Di Indonesia jangankan untuk penyakit-penyakit berat, untuk mengobati jerawat saja dokter tak sungkan meresepkan antibiotik. Obat ini juga bebas dibeli di apotek-apotek tanpa perlu resep dokter. Apakah Indonesia belum meratifikasi protokol yang sama seperti halnya Belanda? Entahlah. Tak hanya antibiotik, berbagai bahan kimia berbahaya juga begitu bebas dan mudahnya diperjualbelikan hingga di toko-toko kimia umum yang ada di pasar-pasar di negeri ini. Tak heran jika bahan makanan begitu mudahnya dimanipulasi para pedagang dengan membubuhi borax atau formalin—bahan-bahan kimia bukan untuk makanan.

Hal sama juga terjadi pada produk kosmetik, termasuk produk pencerah/pemutih kulit. Bukan hal baru jika ada informasi yang menyebutkan bahwa banyak produk pemutih kulit ternyata mengandung bahan-bahan berbahaya seperti merkuri. Mengerikannya, bahan-bahan kimia ini di beberapa daerah di Indonesia dijual bebas di toko-toko kimia umum tersebut. Seiring dengan itu, salon-salon dan klinik-klinik kecantikan pun banyak yang menjual produk pemutih hasil racikan sendiri tanpa label apalagi rekomendasi dari badan resmi, tanpa konsumen bisa mencari tahu juga mengenai kandungannya. Lagipula, konsumennya pun seperti tidak mau ambil pusing, yang penting penampilan menjadi lebih menarik secara instan.

Bukti penggunaan bahan-bahan berbahaya pada produk pemutih kulit, seperti halnya merkuri, terlihat dengan makin banyaknya perempuan yang mendadak berkulit lebih terang namun tampak memerah. Tak berapa lama, wajahnya bukannya tetap terang namun malah kian memerah seperti tomat mau matang, hingga akhirnya berujung seperti gosong. Merkuri memang bersifat mengiritasi kulit, tak ada bedanya dengan luka, sehingga tak heran jika berakhir dengan menghitam.

Apakah merkuri itu? Pertengahan 1950-an, pernah terjadi tragedi Minamata di Jepang. Ketika itu, ribuan penduduk di teluk Minamata, terjangkit penyakit-penyakit aneh akibat pencemaran laut oleh limbah industri yang mengandung merkuri. Bahan merkuri itu masuk ke tubuh lewat produk laut (ikan, kerang, dll) yang mereka konsumsi dalam kurun waktu tak memakan belasan tahun. Kasus serupa pernah tejadi di teluk Buyat, Sulawesi Utara. Dalam kurun 10 tahunan sejak tambang emas dibuka di sana, kasus penyakit aneh bermunculan di antara warga: kelumpuhan, pusing berkepanjangan, dan tentu saja penyakit kulit. Ya, kita tahu bahwa bahan yang digunakan untuk memisahkan unsur logam emas dari material-material lain yang tak penting adalah merkuri. Merkuri di Indonesia dikenal dengan nama air raksa, suatu unsur logam yang sangat berat. Warnanya putih mengilap, mencair dan mudah menguap pada suhu kamar. Jadi, jangankan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung merkuri, menghisap uapnya secara intens pun seseorang bisa saja mengalami gagal ginjal. Bayangkan jika anak-anak terpapar uap merkuri dari kosmetik yang dipakai ibunya.
Ada beberapa ciri umum jika seseorang terpapar merkuri, antara lain adalah: sulit tidur, sakit kepala, sering kesemutan, karakter menjadi emosional, adanya ketidakseimbangan koordinasi antara otak dan organ tubuh, atau juga mengalami penurunan fungsi mental.

Merawat Kulit Wajah yang Aman
Semua produk pencerah dan pemutih kulit memang bersifat menghambat pembentukan melanin. Namun ada yang bekerja dengan cara alami, ada juga yang instan. Nah, yang instan inilah yang biasanya berbahaya dan bersifat mengiritasi kulit. Bahan-bahan lainnya yang banyak digunakan dalam produk pemutih kulit dan bersifat mengiritasi kulit selain merkuri, juga hydroquinone dan rhodamin, meskipun untukhydroquinone masih ada negara yang membatasi kadarnya untuk kosmetik, yakni tidak boleh lebih dari dua persen.

Secara alami, zat pencerah kulit yang aman sebenarnya banyak terdapat pada bahan yang berasal dari tanaman, misalnya saja pepaya dan bengkuang. Bengkuang misalnya selain mengandung vitamin C juga mengandung flavonoid. Kedua senyawa ini bisa berperan sebagai tabir surya dan penghambat radikal bebas. Bengkuang juga mengandung zat yang bersifat menghambat pembentukan melanin dan pigmentasi.

Akan tetapi, tak banyak dari kita yang punya waktu luang untuk sengaja mengolah sendiri bahan-bahan alami tersebut. Selain itu, buatan sendiri biasanya hasilnya juga kurang maksimal. Akhirnya, paling-paling kita hanya melakukan perawatan standar, yakni mencuci muka saja menggunakan sabun khusus muka. Atau ada juga yang cukup membersihkan dengan toner dan milk cleanser. Namun perawatan yang standar, hasilnya juga biasanya standar–tak sanggup memudarkan pigmentasi. Selain itu, banyak dari kita yang kulitnya tak bisa menerima perlakuan standar. Ada yang mengeluh gatal, kering, hingga berjerawat. Urusan membuat kulit menjadi lebih putih pun menjadi bukan prioritas lagi. Kalau sudah begini, kadang kita seperti gali lubang tutup lubang dalam merawat kulit. Gonta-ganti produk terus. Padahal mungkin sebenarnya perlakuannya sederhana saja, yakni melakukan perawatan bertahap dan rutin, syukur-syukur jika produknya sekaligus dapat mencerahkan kulit dan menghilangkan pigmentasi. Beberapa produk kosmetik ada yang menawarkan produk prawatan kulit bertahap (series). Untuk memperoleh kulit wajah yang lebih cerah secara maksimal namun dengan cara sehat, perawatan bertahap tampaknya memang lebih bijaksana. Produk-produk yang memutihkan kulit secara cepat-instan, sudah jelas banyak yang mengandung bahan berbahaya seperti telah diulas di atas. Tahapan tersebut dilakukan agar kulit dapat menyerap atau memroses serum atau krim pencerah dengan lebih maksimal.

Di tengah kesibukan hidup, produk jadi tampaknya tetap menjadi pilihan praktis. Terlebih lagi produk-produk yang dijual umum ini bisa menawarkan bahan pencerah kulit yang sulit kita dapatkan, misalnya saja untuk mendapatkan manfaat arbutin dari tanaman berry-berry-an (bearberry, cranberry, mulberry, atau blueberry). Arbutin, meskipun senyawanya masih turunan hydroquinone, memang menjadi solusi pencerah kulit yang aman karena bersifat natural whitening agent. Wah, syukurlan ternyata ada arbutin sebagai alternatif pencerah kulit yang alami.

Bentuk murni dari arbutin antara lain adalah alpha arbutin. Alpha arbutin dianggap lebih ampuh untuk mencerahkan kulit, karena dapat menghambat aktivitas enzim tyrosinase(enzim penyebab proses pembentukan melanin kulit) dengan lebih efektif tanpa efek samping. Alpha arbutin pada beberapa merk kosmetik bahkan diklaim sebagai agenanti aging, yakni dapat menstimulasi produksi kolagen sehingga menghambat proses penuaan dini dan meningkatkan kehalusan kulit, selain juga mengandung anti inflammatory yang bersifat anti peradangan dan efektif mencegah iritasi pada kulit.

Tahapan perawatan kulit yang disarankan adalah, sebelum memulai aktivitas sebaiknya menggunakan  produk day cream yang bersifat melembabkan dan melindungi di lapisan epidermis bagian atas. Lebih baik lagi jika krim harian tersebut memiliki kandungan SPF 25, yang dapat melindungi kulit dari efek sinar UV A (kulit gelap) dan UV B (kulit terbakar), sehingga dapat mengurangi dan mencegah hiper-pigmentasi. Pada malam hari, setelah membersihkan muka sebelum tidur, gunakan krim malam yang sifatnya  menutrisi  kulit epidermis bagian atas ketika kita tidur.



REJUVINATE NIGHT CREAM (KRIM MALAM)


Ingredients:

Alpha Arbutin, Melanostat, L.Absorbic Acid, Kojic Acid, Licorice Extract, Scutellaria 

Extract, Mulberry, Retinol, Glycolic Acid, Burner Root Extract


REJUVINATE NIGHT CREAM (KRIM MALAM) bermanfaat untuk : 
  • Mencerahkan kulit
  • Mengurangi pembentukan melanin
  • Memudarkan bercak-bercak
  • Meningkatkan elastisitas
  • Meningkatkan kelembaban
  • Membantu kulit untuk diperbaharui/peremajaan



ORDER HUBUNGI: 
IMA (0812 826 46397, PIN BB : 239BDCCE)
Transfer Rekening BCA :
A/N : FATIMAH SYARIEF No. 7420079413



Selasa, 14 Mei 2013

OLAH RAGA YUK BIAR KULIT SEHAT




Berolahraga tidak hanya bisa membuat tubuh lebih fit dan menurunkan berat badan. Olahraga juga bisa membuat kulit Anda lebih segar dan berkilau. Kunci untuk membuat kulit sehat dan bersinar tidak hanya terletak pada perawatan dan riasan, tetapi juga olahraga.

Berikut ini  efek olahraga yang bisa mempercantik kulit Anda.
  • Keringat Membersihkan Pori-pori
Dengan berolahraga, tubuh akan memproduksi banyak keringat. Keringat ini bisa membersihkan kotoran yang tersumbat dalam pori-pori dan memicu tumbuhnya jerawat. Jadi, perbanyak porsi olahraga agar pori-pori bersih secara alami. Tetapi, pastikan Anda membersihkan keringat dengan baik setelah berolahraga.
  • Mengencangkan Kulit
Olahraga akan mengencangkan otot dan kulit pun menjadi lebih sehat dan kencang. Dengan otot tangan dan kaki lebih kencang, penampilan Anda pasti terlihat lebih menarik.
  • Menghambat Keriput
Olahraga akan memicu produksi hormon endorphin. Hormon ini yang membuat seseorang merasa bahagia dan orang yang bahagia tidak mudah terkena stres. Stres yang berlebihan dan berkepanjangan bisa memicu munculnya keriput lebih cepat dan jerawat yang merusak kecantikan kulit.
  • Melembabkan Kulit
Saat olahraga Anda pasti akan merasa haus. Untuk mengatasinya tentu Anda akan minum. Saat minum bukan hanya rasa haus Anda yang teratasi, tetapi juga membuat kulit menjadi lebih lembab dan terhidrasi dengan baik.

Sumber : www.detik.com 

SAY NO WRINKLE SERUM VIT.C



Rasakan Manfaat SERUM VITAMIN C DAN E Bagi Kulit mu... 
  • Membantu menyamarkan kerutan dan mengurangi pembentukan garis-garis halus wajah.
  • Mencegah penuaan dini dan mengenyalkan serta melenturkan kulit..
  • Menghaluskan  dan mencerahkan kulit
  • Mencegah pengaruh  sinar UV matahari pada kulit yang berbahaya bagi kulit

Gunakan secara rutin dan pancarkan kulit wajah bening bersinar awet muda.

ORDER HUBUNGI: 
IMA (0812 826 46397, PIN BB : 239BDCCE)
Transfer Rekening BCA :
A/N : FATIMAH SYARIEF No. 7420079413

CLEAN CLEAR FACIAL WASH (SABUN)


Gunakan produk ini untuk membersihkan secara sempurna kotoran dan sisa make up di wajah anda. AHA dan BHA yang terkandung didalamnya bermanfaat sebagai exfoliating factor sehingga sel kulit mati, lemak dan kotoran dapat terangkat sempurna. Hal ini penting untuk proses regenerasi sel kulit mati sehingga wajah akan tampak segar, bening dan bersinar.

ORDER HUBUNGI: 
IMA (0812 826 46397, PIN BB : 239BDCCE)
Transfer Rekening BCA :
A/N : FATIMAH SYARIEF No. 7420079413

10 Mitos & Fakta Tentang Keriput



Meskipun hanya satu garis yang muncul di wajah, wanita mana pun pasti akan panik. Apalagi jika baru berusia 20-an dengan segudang aktivitas. Penuaan dini kadang-kadang bisa merusak mood kerja maupun acara kencan dan akhir pekan Anda. Yuk, berkenalan lebih jauh dan singkirkan mitos yang tidak benar tentang keriput. Jadi, Anda tahu apa yang harus dilakukan. 

Mitos: Keriput hanya terjadi saat kita sudah tua.
Fakta: Mitos ini tidak sepenuhnya benar. Pada umumnya, gejala proses penuaan dimulai pada usia 25-an, berupa menurunnya elastisitas kulit dan kolagen. Namun, gaya hidup yang sehat dan perawatan kulit yang rutin dapat menghambat tanda-tanda penuaan sehingga keriput baru muncul di usia yang lebih tua. Sebaiknya mulailah merawat kulit sejak dini dan hindari melakukan kebiasaan  buruk pada kulit. 

Mitos: Senam muka dan sering tertawa mencegah timbulnya keriput.
Fakta: Memang benar tertawa memiliki banyak khasiat untuk kesehatan, mulai dari awet muda hingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tetapi hati-hati, ternyata terlalu ekspresif saat tertawa justru dapat menyebabkan gerakan otot wajah yang berlebihan. Apalagi bila otot yang terus bergerak ini diiringi penipisan struktur kulit karena pengaruh usia, maka akan menimbulkan bekas lekukan kulit yang disebut keriput mekanis, yang umumnya terjadi di sekitar dahi dan mata.
  
Mitos: Tidur tengkurap bisa menyebabkan keriput.
Fakta: Ternyata benar bahwa posisi tidur yang salah juga ikut andil memicu terbentuknya keriput. Jika Anda sering tidur dengan posisi miring atau tengkurap, risiko munculnya kerutan di wajah akan lebih besar karena gesekan dan gaya gravitasi. Jadi, sebaiknya tidurlah dalam posisi telentang.

Mitos: Keriput itu menurun dari orangtua kita.
Fakta: Memang benar bahwa faktor genetis cukup berperan dalam terbentuknya keriput. Jadi salah satu cara untuk memprediksi keriput yang akan timbul pada Anda adalah dengan melihat orangtua atau kakek dan nenek Anda. Jika mereka memiliki gen kulit kering dan kerutan di sekitar mata, kemungkinan besar Anda  akan memiliki kecenderungan yang sama.

Mitos: Orang yang lebih banyak beraktivitas di luar lebih cepat  keriput daripada orang yang bekerja kantoran.
Fakta: Mitos ini tidak sepenuhnya benar. Keduanya memang berisiko tinggi menyebabkan kulit keriput. Paparan sinar matahari memang jahat untuk kulit, namun bekerja di dalam ruangan, terutama yang ber-AC juga dapat menghilangkan kelembaban kulit dan memicu kulit menjadi keriput. Apalagi sering kali Anda tidak sadar, karena sejuk, Anda lupa mengenakan pelembap kembali. Oleh karena itu, bekerja di dalam maupun di luar ruangan, ingatlah untuk selalu melindungi kulit dengan sunscreen atau pelembap agar tekstur kulit tetap terjaga.

Mitos: Kulit orang Asia lebih cepat berkeriput daripada orang  kulit putih.

Fakta: Tidak benar. Sebenarnya, justru kulit orang Kaukasia yang lebih rentan terhadap keriput daripada kulit orang Asia. Hal itu karena struktur kulit orang Asia cenderung tebal dan berminyak. Memang orang Asia berada di lingkungan iklim yang sebagian besar tropis dan terkena radiasi sinar ultraviolet yang lebih banyak. Tapi untungnya, kelembapan tropisnya juga cukup tinggi sehingga kulit pun ikut terjaga kelembapannya.

Mitos: Keriput lebih banyak dialami oleh orang yang diet dan kurus.
Fakta: Benar bahwa diet yang salah hingga menyebabkan kurangnya asupan gizi dapat berhubungan dengan terjadinya kerutan pada kulit. Berkurangnya asupan gizi menyebabkan turunnya kadar vitamin, protein, dan mineral yang diserap oleh tubuh sehingga sistem imunitas juga ikut turun. Padahal, zat-zat tersebut bertanggung jawab penuh dalam proses penggantian sel kulit yang rusak serta menjaga elastisitas dan kelembapan kulit. Jadi, perkaya konsumsi makanan dan buah-buahan yang mengandung antioksidan dan juga vitamin C.

Mitos: Memiliki masalah penglihatan ikut andil menimbulkan kerutan di dahi.
Fakta: Mitos ini benar. Biasanya, orang yang memiliki kendala dalam melihat akan melakukan kompensasi dengan memicingkan mata. Otomatis, otot-otot yang berada di sekitar mata, dahi, dan di antara alis akan bekerja keras secara berulang kali. Ini akan menimbulkan kerutan yang  makin parah, jika masalah penglihatan tidak segera diatasi. Sebaiknya, begitu Anda merasa sulit melihat, segera pakai kacamata yang tepat sehingga otot di sekitar mata dan dahi dapat relaks kembali. 

Mitos: Paling ampuh menghilangkan kerutan dengan botox.
Fakta: Hal ini tidak benar. Hati-hati memilih metode perawatan kulit Anda yang keriput. Meskipun sekarang semua serba instan,  Anda harus bijak dalam menangani kerutan pada wajah. Kenali jenis keriputnya dan sesuaikan dengan usia Anda. Untuk keriput yang dangkal, atasi dengan krim antiaging. Untuk kerutan yang lebih dalam, metode chemical peeling dan mikrodermabrasi pilihan yang pas. Metode botox dan bedah surgical bisa menyulap kulit Anda, namun  prosedurnya juga memiliki indikasi dan konsekuensi yang lebih tinggi. Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Mitos: Keriput tidak dipengaruhi hormon, namun dipengaruhi oleh kadar kelembapan kulit.

Fakta: Salah besar. Keriput dipengaruhi oleh beberapa hormon di tubuh kita. Terutama hormon kortisol yang biasa dihasilkan pada saat stres. Penurunan hormon estrogen juga berpengaruh terhadap timbulnya kerutan pada kulit wanita. Pada pria, hormon testosteron  juga ikut berperan dalam memicu keriput pada kulit, namun tidak sebesar pengaruh hormon estrogen pada wanita.


Sumber : http://www.femina.co.id/cantik/beauty.tips/10.mitos.keriput/002/005/96

Senin, 13 Mei 2013

WHITENING DAY CREAM (KRIM SIANG TABIR SURYA)


Ingredients:
 

Ethylhexyl Methoxy Cinnamate, ethilhexyl Salicylate, Zinc-O, Retinyl palmitate, Tocopherol Acetate, Cetyp Phospat (DEA), Glycerine, Sorbitan Stearate, Citric Acid, benzophenone-3, Octocrylene, PEG 100 Stearate, Glyceryl Stearate, Tapioka, Dimethicone, Cyclopenta Siloxane, Allantoin


WHITENING DAY CREAM bermanfaat untuk :
  • Melindungi kulit dari spektrum sinar matahari, baik UVA/UVB yang berbahaya.
  • Mencerahkan kulit
  • Mencegah dan menanggulangi penuaan secara dini


ORDER HUBUNGI: 
IMA (0812 826 46397, PIN BB : 239BDCCE)
Transfer Rekening BCA :
A/N : FATIMAH SYARIEF No. 7420079413

REJUVINATE NIGHT CREAM (KRIM MALAM)


Ingredients:
Alpha Arbutin, Melanostat, L.Absorbic Acid, Kojic Acid, Licorice Extract, Scutellaria Extract, Mulberry, Retinol, Glycolic Acid, Burner Root Extract

REJUVINATE NIGHT CREAM (KRIM MALAM) bermanfaat untuk : 
  • mencerahkan kulit
  • mengurangi pembentukan melanin
  • memudarkan bercak-bercak
  • meningkatkan elastisitas
  • meningkatkan kelembaban
  • membantu kulit untuk diperbaharui/peremajaan

ORDER HUBUNGI: 
IMA (0812 826 46397, PIN BB : 239BDCCE)
Transfer Rekening BCA :
A/N : FATIMAH SYARIEF No. 7420079413